TEMPO.CO, Jakarta - Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY dan Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri angkat suara soal Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat yang memutus penundaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
SBY menilai putusan PN Jakpus tersebut aneh. Sementara Megawati menyebut putusan PN Jakpus itu inkonstitusional. Berikut pernyataan kedua mantan Presiden Republik Indonesia itu.
SBY: Ada yang aneh di negeri ini
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, SBY heran dengan keputusan PN Jakpus yang menunda pemilu menjadi pada 2025. SBY berharap pada tahun 2024 pemilu tetap digelar dan berjalan dengan lancar.
"Menyimak putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat kemarin (tentang Pemilu), rasanya ada yang aneh di negeri ini," kata SBY di akun Twitter resminya, Jumat, 3 Maret 2023.
"Banyak pikiran & hal yang keluar dari akal sehat. Apa yang sesungguhnya terjadi? What is really going on? Semoga tidak terjadi sesuatu yang tidak kita inginkan di tahun Pemilu ini," ujarnya.
SBY mengingatkan agar tak ada pihak yang “bermain api” dan “menabur angin” terkait putusan penundaan Pemilu. SBU juga mengingatkan agar tetap berpegang pada konstitusi.
"Bangsa ini tengah diuji. Banyak godaan. Tapi, ingat rakyat kita. Jangan ada yang bermain api, terbakar nanti. Jangan ada yang menabur angin, kena badai nanti. Let's save our constitution and our beloved country," tulis SBY.
Megawati: Upaya penundaan Pemilu adalah inkonstitusional
Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri menegaskan dirinya menolak penundaan Pemilu 2024. Melalui Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto, Megawati mengatakan Mahkamah Konstitusi sudah menolak judicial review terhadap perpanjangan masa jabatan Presiden. Penundaan Pemilu, kata Mega, mestinya juga jadi rujukan.
“Atas dasar putusan MK tersebut maka berbagai upaya penundaan Pemilu adalah inkonstitusional. PDIP sikapnya sangat kokoh, taat konstitusi, dan mendukung KPU agar Pemilu berjalan tepat waktu. Karena itulah Ibu Megawati menegaskan agar KPU tetap melanjutkan seluruh tahapan Pemilu," kata Hasto dalam keterangannya, Kamis, 2 Maret 2023.
Selanjutnya: Megawati mengingatkan berpolitik itu menjunjung tinggi…